IDI dan Gerakan Nasional “Cegah Karies Sejak Dini”

Karies gigi, atau gigi berlubang, adalah penyakit infeksi kronis yang paling umum diderita anak-anak di Indonesia, seringkali menimbulkan rasa sakit, mengganggu nutrisi, dan menurunkan kualitas hidup. Menghadapi tingginya angka ini, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), bersama Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), aktif mengawal dan mendukung Gerakan Nasional “Cegah Karies Sejak Dini”. Gerakan ini berfokus pada intervensi preventif yang dimulai dari hulu, yaitu sejak masa kehamilan hingga anak usia prasekolah.


🤰 Pencegahan Dimulai dari Ibu Hamil

Gerakan « Cegah Karies Sejak Dini » mengadopsi pendekatan siklus hidup (life cycle approach). IDI dan PDGI mendorong edukasi dan skrining kesehatan gigi dimulai pada ibu hamil. Strategi ini penting karena:

  1. Mengatasi Penyakit Gusi: Penyakit gusi pada ibu hamil dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR). Dokter umum dan dokter gigi harus bekerja sama untuk mengatasi infeksi gigi dan mulut sebelum persalinan.
  2. Edukasi Transfer Bakteri: Dokter mengedukasi calon orang tua bahwa bakteri penyebab karies dapat menular dari ibu ke bayi. Dengan menjaga kebersihan mulut ibu, risiko penularan ke bayi dapat diminimalkan.

👶 Intervensi Kunci pada Bayi dan Balita

Fase terpenting dari gerakan ini adalah intervensi pada bayi dan balita, yang merupakan kelompok usia paling rentan. Peran dokter dan dokter gigi, yang didukung IDI, meliputi:

  • Penyuluhan Waktu Sikat Gigi yang Benar: Penekanan pada kebiasaan menyikat gigi dua kali sehari, terutama setelah sarapan dan sebelum tidur, menggunakan pasta gigi ber-fluoride sesuai dosis yang direkomendasikan.
  • Pengenalan Makanan Sehat: Memberikan edukasi gizi untuk mengurangi paparan gula dan karbohidrat yang mudah difermentasi, penyebab utama karies.
  • Pemeriksaan Dini: Mendorong kunjungan pertama anak ke dokter gigi segera setelah gigi pertama tumbuh atau paling lambat usia satu tahun (Dental Home). Kunjungan ini fokus pada identifikasi risiko, bukan hanya pengobatan.

📈 IDI sebagai Katalisator Perubahan

IDI memainkan peran sebagai katalisator dengan memastikan dokter umum di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terintegrasi dalam program kesehatan gigi. Dokter umum didorong untuk:

  • Melakukan skrining risiko karies pada setiap kunjungan anak ke Puskesmas.
  • Bekerja sama dengan dokter gigi di Puskesmas untuk tindakan pencegahan dasar, seperti pengolesan fluoride varnish.
  • Membawa Gerakan ini keluar dari klinik, berkolaborasi dengan Posyandu dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk sosialisasi masif.

Melalui sinergi antara IDI, PDGI, dan pemerintah, Gerakan Nasional “Cegah Karies Sejak Dini” diharapkan dapat menjadi fondasi kokoh untuk menurunkan prevalensi karies, sekaligus menciptakan generasi Indonesia yang lebih sehat secara menyeluruh.

Tags:

No responses yet

Laisser un commentaire

Votre adresse e-mail ne sera pas publiée. Les champs obligatoires sont indiqués avec *