IDI dan Strategi Penguatan Peran Dokter Gigi di Puskesmas

Puskesmas (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama/FKTP) merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan di Indonesia, termasuk kesehatan gigi dan mulut. Namun, peran dokter gigi di Puskesmas seringkali belum optimal, terutama dalam konteks upaya promotif dan preventif. Ikatan Dokter Indonesia (IDI), melalui organisasi profesi terkait, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), aktif menyusun strategi untuk memperkuat peran dokter gigi di Puskesmas guna mewujudkan layanan kesehatan gigi yang komprehensif dan merata.


🔬 Peran Dokter Gigi: Dari Kuratif ke Preventif

Strategi utama yang didorong oleh IDI/PDGI adalah pergeseran fokus praktik dokter gigi di Puskesmas, dari sekadar menangani kasus sakit gigi (kuratif) menjadi pemimpin upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Penguatan peran ini meliputi:

  1. Deteksi Dini Berbasis Risiko: Dokter gigi didorong untuk tidak hanya menunggu pasien datang, tetapi aktif melakukan skrining dan penilaian risiko (risk assessment) penyakit gigi pada kelompok rentan, seperti ibu hamil, balita, dan anak sekolah.
  2. Kesehatan Gigi Komunitas: Dokter gigi harus menjadi motor penggerak program kesehatan gigi di luar gedung Puskesmas. Ini termasuk mengaktifkan kembali Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dan bekerja sama dengan kader Posyandu untuk edukasi kesehatan gigi balita dan manula.
  3. Integrasi Layanan: Mendorong kolaborasi erat dengan dokter umum, bidan, dan perawat di Puskesmas. Misalnya, dokter gigi memberikan edukasi tentang hubungan penyakit gusi dengan diabetes atau kehamilan, memastikan penanganan pasien dilakukan secara holistik.

📈 Strategi IDI/PDGI dalam Peningkatan Kompetensi

Untuk mewujudkan peran yang diperkuat tersebut, IDI/PDGI berfokus pada peningkatan kapasitas profesional dokter gigi Puskesmas:

  • Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (P2KB): Mengintensifkan pelatihan yang relevan dengan kebutuhan kesehatan primer, seperti teknik deteksi dini karies, keganasan oral, dan kemampuan komunikasi untuk penyuluhan massal.
  • Standardisasi Pelayanan: Mendorong penerapan Pedoman Nasional Pelayanan Klinis (PNPK) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, memastikan setiap dokter gigi di Puskesmas memberikan layanan dengan standar mutu yang sama dan berbasis bukti (evidence-based).
  • Dukungan Tele-konsultasi: Di daerah terpencil, IDI/PDGI memfasilitasi tele-konsultasi dengan dokter gigi spesialis di rumah sakit rujukan. Hal ini sangat penting untuk mendukung dokter gigi umum di Puskesmas dalam menangani kasus-kasus yang lebih kompleks.

🇮🇩 Dampak Terhadap Kesehatan Nasional

Penguatan peran dokter gigi di Puskesmas adalah kunci keberhasilan transformasi kesehatan Indonesia yang berorientasi pada pencegahan. Melalui dukungan IDI dan PDGI, dokter gigi di lini primer tidak hanya menjadi penyedia layanan, tetapi juga agen perubahan yang secara signifikan dapat menurunkan angka prevalensi penyakit gigi, menghemat biaya kesehatan negara, dan pada akhirnya, menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif.

Tags:

No responses yet

Laisser un commentaire

Votre adresse e-mail ne sera pas publiée. Les champs obligatoires sont indiqués avec *